Rabu, 11 Julai 2012

~LUkiSaN DaMai~



Saat jendela terbuka luas
hembusan angin berterbangan bebas
tabir kehidupan terjengah tanpa batas
dan bibir terukir senyuman puas.

Di lapisan langit yang membiru
terlukis awan yang muncul satu persatu
sarat bergumpal bak gula-gula kapas persisnya
seperti kemanisan gula-gula yang hanya sementara
keindahan ini juga hanyalah sementara.

Awan yang tersenyum menjadi murung
namun di sebalik kemurungan terkandung
titisan-titisan air jernih yang tak berpenghujung
mekar menyirami bagai lagu yang bersenandung.

Hujan tidak pernah berputus asa
menghilangkan haus dahaga
untuk segenap isi bumi
sekejap renyai ; adakalanya badai melanda
hadirnya dalam keriuhan
meninggalkan kesunyian
di sebalik kehijauan daun-daunan.

Butir-butir pasir di kaki
kerikil-kerikil kecil yang terselit di jari
becak pada tanah yang dipijaki
semuanya tidak lagi dirasai
pabila kaki ligat mengatur derap demi derap
menyusun laju tapak demi tapak
sehingga tercipta langkah demi langkah
mengejar impian sehingga tak berpaling lagi.

Di sebalik kanvas lukisan damai ini
mungkin masih ada yang tidak mengerti
apakah sebenarnya makna yang dicari
terkhayal dalam sentuhan duniawi.

Dan apabila rasa dan perasaan itu
tidak lagi dirasai apalagi dinikmati
jauh sekali untuk dihargai
maka terhamburlah nada irama
yang keras tanpa batas
melalui jendela yang terbuka luas.
                                              " mahakarya  : Yuha Syuhada ~ "

Tiada ulasan:

Catat Ulasan